Mengenal Konklaf, Prosedur Pemilhan Paus Baru

Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). Mengenal konklaf, prosedur pemilihan Paus baru
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat memimpin audiensi mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Rabu (6/3/2024).  Bloomberg/Alessia Pierdomenico.
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat memimpin audiensi mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Rabu (6/3/2024). Bloomberg/Alessia Pierdomenico.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun. Dengan demikian, Vatikan akan segera memulai proses pemilihan Paus yang baru.

Melansir BBC pada Senin (211/4/2025), ketika seorang Paus meninggal atau mengundurkan diri, seperti kasus langka Paus Benediktus XVI pada 2013, para kardinal dipanggil ke sebuah pertemuan di Vatikan yang akan diikuti oleh proses pemilihan atau disebut konklaf.

Selama kurun waktu antara kematian Paus dan pemilihan penggantinya, Dewan Kardinal mengatur Gereja Katolik. Pemilihan tersebut diadakan dengan sangat rahasia di dalam Kapel Sistine, yang terkenal dengan lukisan Michelangelo.

Para kardinal masing-masing memberikan suara untuk kandidat pilihan mereka hingga pemenangnya ditentukan, sebuah proses yang dapat memakan waktu beberapa hari. 

Pada abad-abad sebelumnya, pemungutan suara berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Beberapa kardinal bahkan meninggal selama proses konklaf.

Satu-satunya petunjuk tentang bagaimana pemilihan berlangsung adalah asap yang muncul dua kali sehari dari pembakaran surat suara para kardinal. Hitam menandakan kegagalan, sedangkan asap putih tradisional menandakan Paus baru telah dipilih.

Setelah asap putih mengepul, Paus baru biasanya muncul dalam waktu satu jam di balkon yang menghadap ke St. Peter's Square.

Kardinal senior yang berpartisipasi dalam konklaf akan mengumumkan keputusan tersebut dengan kata-kata "Habemus Papam" - bahasa Latin yang berarti "kita memiliki seorang Paus".

Kemudian, dia akan memperkenalkan Paus baru dengan nama kepausan pilihannya, yang mungkin atau mungkin bukan nama pemberian aslinya.

Misalnya, Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, tetapi dia memilih nama yang berbeda untuk kepausannya untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi.

Kriteria Calon Paus

Secara teori, setiap pria Katolik Roma yang telah dibaptis dapat dipertimbangkan untuk dipilih menjadi Paus. Namun, dalam praktiknya, para kardinal lebih suka memilih salah satu dari mereka sendiri.

Ketika Paus Fransiskus kelahiran Argentina dipilih pada konklaf sebelumnya pada 2013, dia menjadi paus pertama yang berasal dari Amerika Selatan, wilayah yang mencakup sekitar 28% umat Katolik dunia.

Namun, preseden historis menunjukkan bahwa para kardinal cenderung memilih orang Eropa - dan khususnya orang Italia. Dari 266 paus yang dipilih hingga saat ini, 217 berasal dari Italia.

Tugas Paus

Paus adalah kepala Gereja Katolik. Umat Katolik Roma percaya bahwa dia mewakili garis keturunan langsung dari Yesus Kristus. 

Seorang Paus dianggap sebagai penerus hidup Santo Petrus, yang merupakan pemimpin di antara murid-murid awal Kristus, yaitu para Rasul. Itu memberinya kekuasaan penuh dan tanpa hambatan atas seluruh Gereja Katolik dan menjadikannya sumber otoritas penting bagi sekitar 1,4 miliar umat Katolik di dunia.

Meskipun banyak umat Katolik sering kali merujuk pada Alkitab untuk mendapatkan petunjuk, mereka juga dapat beralih ke ajaran Paus, yang mengatur kepercayaan dan praktik Gereja.

Sekitar setengah dari seluruh umat Kristiani di seluruh dunia adalah penganut Katolik Roma. Denominasi lain, termasuk Protestan dan Kristen Ortodoks, tidak mengakui otoritas Paus.

Paus tinggal di Kota Vatikan, negara merdeka terkecil di dunia. Kota ini dikelilingi oleh ibu kota Italia, Roma. Paus tidak menerima gaji, tetapi semua biaya perjalanan dan biaya hidupnya dibayar oleh Vatikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro