Istana Ungkap Isi Percakapan Prabowo-Trump, Benarkah Karena Nego Tarif Gagal?

Istana Kepresidenan mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo Subianto telah melakukan komunikasi via telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Momen Presiden Prabowo Subianto melakukan panggilan Telpon dengan Presiden AS Donald Trump/dok. Instagram Seskab
Momen Presiden Prabowo Subianto melakukan panggilan Telpon dengan Presiden AS Donald Trump/dok. Instagram Seskab

Bisnis.com, JAKARTA — Istana Kepresidenan mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini melakukan komunikasi via telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dalam pembicaraan tersebut, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa isu utama yang dibahas adalah seputar situasi internasional, dengan penekanan pada pentingnya menciptakan stabilitas dan perdamaian global.

“Telepon antara Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto dengan Presiden Trump lebih banyak bicara konteks internasional, termasuk juga menekankan perlunya sesegera mungkin menciptakan stabilitas dan perdamaian dunia,” ujarnya kepada awak media di Gedung Kwarnas, Senin (16/6/2025).

Namun, ketika ditanya apakah percakapan itu juga menyentuh isu negosiasi tarif atau kerja sama ekonomi bilateral, Hasan menyebut belum memiliki informasi terkait hal tersebut.

Termasuk, menanggapi absennya Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang turut dihadiri oleh Trump guna melanjutkan pembahasan dengan orang nomor satu di negeri paman Sam itu, Hasan menjelaskan bahwa waktu dan kesempatan untuk melakukan pertemuan bilateral tetap terbuka di momen-momen lain.

Menurutnya, Prabowo tidak menghadiri KTT G7 di Kanada karena jadwalnya beririsan dengan sejumlah agenda luar negeri lainnya, termasuk kunjungan ke Singapura dan kunjungan kenegaraan ke Rusia.

“Ya nanti tentu kita akan punya cukup waktu untuk melakukan pertemuan-pertemuan bilateral seperti itu. Jadi mungkin ada kesempatan di forum ini tapi kemudian di lain waktu juga kita akan punya kesempatan untuk melaksanakan pertemuan-pertemuan bilateral untuk membicarakan hal-hal yang lebih spesifik,” pungkas Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro