Bisnis.com, JAKARTA - Aksi demonstrasi atau unjuk rasa di depan gedung DPR RI yang merembet hingga ke kawasan permukiman di sekitar Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat berdampak pada warga.
Seorang ibu hamil mengaku sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian ke kerumunan demonstran.
"Saya sesak napas ini. Tuh lihat ini [udara] panas banget. Saya lagi hamil 4 bulan ini," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/8/2025).
Berdasarkan pantauan Bisnis di lapangan, bentrok antara massa aksi dan polisi menjalar hingga ke kawasan padat penduduk. Massa yang terdesak aparat hingga ke dalam harus melakukan negosiasi agar tidak merangsek lebih dalam.
"[Polisi] Jagain aja MPR, ngapain sampai ke rumah warga? Di sini banyak bayi, orang tua, orang sakit," ujar seorang warga di tempat yang sama.
Diberitakan sebelumnya, ratusan demonstran yang berunjuk rasa di depan Gedung BNI Pejompongan, Jakarta Pusat dikepung dua arah oleh Kepolisian dan ditembaki dengan gas air mata.
Baca Juga
Polisi yang sebelumnya sedang saling hadang dengan demonstran di Gedung BNI Pejompongan, mendadak memecah barisan dengan mengirim sejumlah personel brimob bermotor trail bersenjata gas air mata dan menyusup ke barisan massa paling belakang lewat daerah Bendungan Hilir.
Demonstran yang kaget karena ada personel Brimob di belakangnya, langsung melarikan diri ke berbagai arah. Sementara itu, aparat langsung menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Massa aksi kemudian melarikan diri ke arah lampu merah perempatan Bendungan Hilir dekat pom bensin dan berkumpul di sana.
Sementara itu, kondisi lalu lintas di sekitar lampu merah perempatan Bendungan Hilir mendadak jadi ramai dan macet total karena dipenuhi demonstran dan para pekerja kantoran yang ingin pulang ke rumah masing-masing.