Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Onkologi Toraks Indonesia (POTI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang mengusung tema “Menuju Penanganan Kanker Paru yang Lebih Baik di Indonesia” guna membahas strategi penanganan kanker paru nasional.
Ketua Umum POTI dr. Andika Chandra Putra menyebutkan data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 30 ribu kasus baru kanker paru terdiagnosis setiap tahun. Bukan itu saja, kanker paru menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor 1 di Indonesia pada saat ini.
"Penanganan kanker paru memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multidisiplin. Kolaborasi pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam memerangi kanker paru di Indonesia. Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kanker paru, serta meningkatkan kualitas penanganan kanker paru di Indonesia," ujar Andika dikutip dari Antara, Selasa (20/5/2025).
Pihaknya juga menekankan pentingnya proses skrining untuk mengecek kanker paru pada tahap awal. Hal itu bertujuan guna meningkatkan deteksi dini kanker paru.
Selain menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker, dia mengungkapkan prognosis yang buruk dari kanker paru juga menjadi salah satu masalah yang serius dan perlu menjadi perhatian.
"Skrining kanker paru dapat membantu mendeteksi kanker paru pada tahap awal, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih efektif dan meningkatkan prognosis yang lebih baik," imbuhnya.
Baca Juga
Dalam Rakernas tersebut, POTI juga membahas tentang perkembangan terbaru dalam penanganan kanker paru, termasuk terapi target dan imunoterapi.
Menurutnya, POTI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan kanker paru di Indonesia melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis bukti.
"Kami berharap bahwa dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, kita dapat meningkatkan kualitas penanganan kanker paru di Indonesia dan mengurangi angka kematian akibat kanker paru," katanya.