Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah momen tak terduga terjadi dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang, yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025).
Saat sesi sambutan dimulai, alat penerjemah yang digunakan Prabowo tiba-tiba mati, menciptakan suasana canggung saat PM Li Qiang berbicara di ruang oval tempat pertemuan tingkat tinggi tersebut diadakan.
Di tengah kebingungan itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, secara spontan berdiri dan menghampiri Prabowo. Dia kemudian berbisik menawarkan diri untuk menjadi penerjemah langsung.
“Boleh,” jawab Prabowo singkat, menerima tawaran tersebut.
Aksi cepat Stella ini mendapat perhatian karena dilakukan secara sigap dan penuh inisiatif, memastikan jalannya komunikasi tetap lancar di tengah situasi tak terduga. Selanjutnya Rosan pun menggeserkan kursinya dan diisi oleh Stella.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi sejumlah tokoh penting dari kabinet dan lembaga terkait. Delegasi Indonesia antara lain terdiri dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nassir, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun.
Baca Juga
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian diplomasi pascapemilu yang dilakukan Prabowo untuk mempererat hubungan bilateral dengan negara mitra strategis seperti China.