Bisnis.com, JAKARTA — Nama Bupati Pati Sudewo tengah menjadi sorotan karena tengah dikecam warga akibat kebijakannya saat menjabat.
Politisi dari Partai Gerindra itu sejatinya bukan pendatang baru dalam dunia politik. Dia memiliki perjalanan panjang sebelum menduduki kursi kepala daerah.
Lahir dari latar belakang birokrasi, dia memulai kariernya di Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, setelah lulus dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1994. Selama 12 tahun, dia mengabdi sebagai pegawai negeri hingga 2006.
Dikutip melalui laman TVR Parlemen, perjalanan politiknya bermula secara tak terduga. Pada 2002, Sudewo maju dalam pemilihan Bupati Karanganyar berpasangan dengan Juliyatmono. Meski kalah, pengalaman itu justru membuatnya kian tertarik dengan dunia politik. Empat tahun kemudian, dia resmi mengundurkan diri dari PNS dan bergabung dengan Partai Gerindra.
“Saya belum beruntung, saya kalah. Kemudian dari situ kayaknya semakin asik dalam kegiatan politik. Pada akhirnya di tahun 2006, mengundurkan diri sebagai pegawai negeri dan masuk di Partai Politik,” katanya dikutip melalui laman TVR Parlemen “Profil Wakil Rakyat”.
Pada 2009 menjadi tonggak penting saat dia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah III. Di periode berikutnya, 2014, dia gagal kembali ke Senayan, tetapi berhasil pada akhirnya saat mengikuti Pemilu 2019.
Baca Juga
Selama di DPR, dia duduk di Komisi V yang membidangi infrastruktur, bermitra dengan Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, BMKG, hingga Basarnas.
Bagi Sudewo, kebanggaan terbesar sebagai wakil rakyat adalah ketika perjuangannya menghadirkan program rumah swadaya bagi warga miskin yang tinggal di rumah tak layak huni.
“Melihat mereka akhirnya bisa tinggal di rumah yang layak itu merupakan kepuasan yang luar biasa,” ujarnya.
Dia mengakui peran besar istrinya seorang dokter sekaligus teman kuliah di UNS yang rela meninggalkan pekerjaan PNS untuk mendukung karier politiknya, serta doa sang ibu yang selalu mengiringi langkahnya.
Visi politik Sudewo menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM). Dia kerap mengingatkan kepala daerah agar tidak hanya fokus membangun infrastruktur, melainkan juga meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing warga.
“Saya selalu memberikan masukan kepada para Bupati, Anda jangan hanya berpikir tentang infrastruktur. Kalau membangun infrastruktur relatif mudah, ada duitnya, itu bisa terwujud. Tetapi tolong Anda juga fokus terhadap pengembangan sumber daya manusia,” pungkas Sudewo.