Hari Anak Nasional, Viral Video Siswa SMP Doko 3 Blitar Dibully

Video viral di Hari Anak Nasional menunjukkan siswa SMP dipukuli teman-temannya di sekolah. Insiden ini memicu kemarahan publik dan kritik terhadap pengawasan sekolah.
Aksi bully sekelompok siswa SMPN Doko 3 Blitar. Tampak seorang siswa laki-laki terpojok atau bersandar di tembok dan dipukul belasan siswa laki-laki berseragam sekolah./Instagram
Aksi bully sekelompok siswa SMPN Doko 3 Blitar. Tampak seorang siswa laki-laki terpojok atau bersandar di tembok dan dipukul belasan siswa laki-laki berseragam sekolah./Instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Saat Hari Anak Nasional beredar video yang tertangkap video ada seorang siswa laki-laki yang dipukuli oleh belasan siswa SMPN Doko 3 Blitar, Jawa Timur. Dari video tersebut, tampak peristiwa ini terjadi di sekitar sekolah.

Dikutip dari akun media social @statusfakta dan @terpantau_cctv, Rabu (23/7/2025), seorang anak yang diduga dari sekolah SMP dipukuli dan disepak berkali-kali oleh siswa-siswa berseragam juga. 

Siswa SMP yang menjadi korban itu hanya diam saja dan bersandar ke tembok tanpa perlawanan. Dia tampak takut karena dikepung oleh siswa-siswa laki-laki lain yang melakukan serangan pukulan secara bergantian. Ada juga siswa laki-laki yang sengaja menyepak ke arah kemaluan korban.

Tampak, tidak ada satupun orang yang melindungi siswa-siswa ini di sekolah. Ada juga yang memukul kepala korban dan tampak dia berupaya melindungi diri dengan siku tangannya. Peristiwa ini luput dari pengawasan tenaga pendidikan  setempat.

"Kepsek, Ibu/Bapak Guru SMPN 3 Doko, Blitar. Kok bisa hal ini terjadi di sekolah kalian? Hal menjijikan ini terjadi di lingkungan sekolah kalian loh, saat MPLS. Murid kelas 8 dan 9 mem-bully siswa kelas 7," dikutip dari caption video tersebut.

Orang-orang yang melihat video tersebut menjadi geram dan marah karena peristiwa tersebut diduga berada di sekitar lingkungan sekolah.

@adi**1

Ya Allah, selamatkan mental anak yang dibully ini! Luka fisik bisa sembuh, tetapi mental sampai seumur hidup bakal ingat!


@di**ed

Semoga orang tua dari anak ini jangan mau damai dan jangan mau tetap anaknya sekolah di situ


@ly**7

Takut kena organ vital. Aku nangis lihat ini dan aku langsung lihat anak cowok aku yang pendiam. Jadi takut banget.


@zad**in

Sekolah sudah gagal dalam mendidik dan membina muridnya, terlihat dari banyak teman-temannya yang hanya menonton atau bahkan menyoraki, seolah-olah itu hiburan semata..


@dat**ls

Panggil orang tua pelaku! Beri sanksi, keluarkan dari sekolah..


@re**la

RIP dunia Pendidikan. Kasian banget korbannya

Dilansir laman resmi American Psychological Association terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya pembullyan, yaitu : 

1. Edukasi tentang pembullyan

Sebagai pionir penting anak dalam tumbuh kembang, guru harus memberikan edukasi tentang bahayanya melakukan pembullyan yang tidak dapat ditoleransi sama sekali. Dengan begitu, siswa akan memahami dan menghindari tindakan bully.

Tentunya, edukasi ini harus dikomunikasikan sesuai umur sang siswa agar dapat dipahami secara baik.

2. Lakukan komunikasi secara intens

Pendidikan bukan hanya sekedar tempat menimba ilmu secara formil, namun juga sebagai rumah kedua bagi anak-anak. Setiap tenaga pengajar perlu menjalin hubungan komunikasi secara baik dengan para siswanya agar dapat memahami kondisi fisik dan psikologis. 

3. Jadilah cerminan positif bagi siswa

Selain orang tua, guru menjadi cerminan bagi setiap anak dalam bertindak, di mana setiap tindakan yang dilakukan tidak menutup kemungkinan akan diadaptasi oleh anak.

Bisa dikatakan perilaku tenaga pengajar juga menjadi landasan utama bagi anak untuk bersikap di kehidupan sosial. Sehingga, setiap tenaga pengajar diwajibkan memberikan kedekatan emosional secara positif agar anak terhindar dari perilaku menyimpangnya khususnya pembullyan. Guru juga perlu menekankan tentang cara menghormati dan menghargai sesama manusia. 

4. Libatkan siswa dan orang tua

Sektor pendidikan dapat menjadi jembatan bagi siswa dan orang tua untuk menjalin komunikasi secara baik, saat anak menjadi pelaku maupun korban pembullyan, pihak pendidik harus mampu memberikan solusi terbaik dari setiap permasalahan.

Mempertemukan siswa dan orang tua menjadi salah satu cara tenaga pendidik mengetahui tentang kondisi kedekatan orang tua dan anak. Dengan begitu, peran sektor pendidikan dalam mencegah kasus pembullyan dapat berjalan maksimal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro