Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa agenda rapat yang membahas persiapan pernikahan anak Kepala BNPB Letjen Suharyanto tidak menggunakan anggaran lembaga tersebut.
Selain itu, rapat yang diikuti oleh sederet pegawai internal BNPB itu juga dihelat di luar jam kantor.
Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Utama BNPB Rustian saat mengklarifikasi beredarnya foto undangan rapat berkop surat resmi untuk membahas pernikahan anak Kepala BNPB Letjen Suharyanto.
Surat undangan rapat pernikahan bernomor 402/SU/PR.0103/08/2025 dan ditandatangani Sekretaris Utama BNPB Rustian itu tersebar serta viral di media sosial.
Surat undangan itu menginformasikan agenda rapat pembahasan pernikahan anak Kepala BNPB Letjen Suharyanto berlangsung pada Rabu, 13 Agustus 2025 di Ruang Rapat Aula Sutopo Purwo Nugroho Lt. 15 Graha BNPB, Jalan Pramuka Kavling 38, Jakarta Timur.
Rustian menegaskan bahwa agenda itu sama sekali tidak menggunakan anggaran dari BNPB, sesuai instruksi dari Suharyanto.
Baca Juga
“Beliau mewanti-wanti ke saya berdua tidak akan ada menggunakan anggaran yang ada di BNPB,” jelasnya dalam konferensi pers secara daring, dikutip Minggu (24/8/2025).
Rustian berdalih, Suharyanto merupakan anggota TNI sehingga paham dalam menggunakan anggaran negara. Dia juga menegaskan rapat tersebut dilakukan di luar jam kantor.
Meski begitu, dia menyampaikan terima kasih atas koreksi yang disampaikan oleh masyarakat. Pihaknya pun berjanji akan memperbaiki hal tersebut.
Dalam kesempatan itu, Rustian juga menjelaskan bahwa undangan tersebut ditujukan untuk panitia yang telah ditentukan oleh Kepala BNPB Letjen Suharyanto.
“Panitia ini ada internalnya BNPB, ada juga di sebagian angkatannya beliau, termasuk juga polisinya. Jadi artinya sudah terbentuknya panitia maka perlu diadakan rapat pertama kalinya,” katanya.
Panitia tersebut, kata Rustian, akan membantu wedding organizer yang telah ditunjuk oleh Suharyanto.
“Kami ditunjuk di kepanitiaan ini hanya membantu WO yang sudah beliau tunjuk dengan apa namanya ya memberikan masukan masukan karena kita panitia otomatis mengkonsolidasikan semua seksi-seksi yang dibentuk,” jelasnya.
Rustian menjelaskan saat itu Suharyanto sedang dinas ke luar kota untuk menangani longsor, kebakaran hutan, hingga banjir.
Oleh karena itu, penggunaan kop surat resmi BNPB bertujuan untuk mengumpulkan semua panitia di kantor BNPB dan melaksanakan rapat secara daring dengan Suharyanto.