Bisnis.com, JAKARTA — Ratusan demonstran dengan beragam latar belakang kembali menggelar aksi di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi saat ini, ratusan massa yang memakai seragam sekolah dan para ojek online dari GoJek dan Grab mulai berdatangan satu per satu ke titik bentrokan antara Polisi dan demonstran
Pihak kepolisian mulai menembakan gas air mata ke arah demonstran. Sementara itu, para demonstran mulai berlarian sembari sesekali membalas serangan Polisi dengan petasan.
Aksi kali ini lebih ramai jika dibandingkan aksi pada hari Senin 25 Agustus 2025 kemarin. Pasalnya, banyak pengemudi ojol yang bergabung dan memarkirkan motor di sepanjang Jalan Pejompongan Jakarta Pusat, ditambah warga sekitar yang ikut melakukan aksi.
Beberapa demonstran pun mulai membakar ban dan melemparkannya ke arah barikade kepolisian.
Pertarungan antara demonstran dan Polisi hari ini masih sama seperti kemarin yaitu di Kolong Slipi dekat Gedung BNI Pejompongan Jakarta Pusat.
Baca Juga
Polisi Tangkap Pelajar yang Demo
Puluhan pelajar di area stasiun kereta rel listrik (KRL) Palmerah, Jakarta Pusat diamankan oleh aparat kepolisian untuk mengurangi potensi kerusuhan akibat demo di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8).
Pantauan Bisnis di lapangan sekitar pukul 15.30 WIB, aparat kepolisian melakukan menyisir terhadap pengguna KRL baik saat masuk ke stasiun maupun saat keluar dari kereta.
Aparat kepolisian turut memeriksa tanda pengenal dan handphone penumpang sejumlah pengguna KRL berusia muda.
Di samping itu, petugas keamanan dari KAI terpantau menebal dari biasanya untuk memastikan arus penumpang tetap lancar.
Di sisi lain, kerusuhan juga terpantau terjadi di Jalan Palmerah Timur atau jalan dari Stasiun Palmerah menuju Slipi maupun Pejompongan.
Imbas dari kerusuhan ini, masyarakat, pengguna jalan terpaksa mengambil jalan alternatif menghindari aksi massa.
Sebelumnya diberitakan Bisnis, polisi mengamankan 276 pelajar yang hendak ikut aksi demo di gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/8/2025). Salah satunya membawa 9 anak panah berserta busurnya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo mengungkapkan pelajar yang membawa busur panah diamankan di stasiun Tanah Abang dan merupakan pelajar SMA kelas 10.
"Kami menyita sekitar 9 busur panah yang dibawa oleh anak kelas 10 dan saat ini kamu amankan juga beberapa anak-anak lainnya yang membawa botol dan sebagainya," katanya kepada wartawan di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/8/2025).
Berdasarkan pendalaman, anak panah akan digunakan untuk menyerang anggota polisi ketika aksi demo berlangsung. Begitupun botol minuman keras bakal dipakai untuk dilempar ke aparat keamanan.
276 pelajar berdatangan dari berbagai kota ke DPR/MPR RI menggunakan transportasi umum dan beberapa lainnya menumpang truk
"Sebagian menggunakan seragam, sebagian juga menggunakan jaket, sebagian seragamnya dimasukkan ke dalam tas. Berbagai macam supaya mereka tidak terlihat mungkin ya oleh petugas," jelasnya.