Bisnis.com, JAKARTA - Nafa Urbach mengatakan dukungannya terhadap tunjangan rumah Rp50 juta yang diberikan kepada anggota DPR RI.
Ia yang juga menjadi wakil rakyat di Senayan, mengatakan bahwa tunjangan tersebut berguna bagi anggota yang berasal dari luar kota.
Pasalnya, anggota DPR RI akan mencari kontrakan rumah yang dekat dengan kompleks Senayan untuk menghindari kemacetan.
"Dewan itu tidak dapat rumah jabatan dikarenakan banyak sekali anggota dewan yang dari luar kota. Maka dari itu, banyak sekali anggota dewan yang kontrak di dekat Senayan supaya memudahkan mereka ke DPR, ke kantor," ujar Nafa dalam video live yang viral di media sosial TikTok baru-baru ini, dikutip Kamis (21/8).
Nafa pun menjelaskan bahwa tunjangan tersebut diberikan sebagai pengganti rumah jabatan yang sudah tidak ada lagi.
"Jadi rumah jabatan itu sudah dikembalikan ke pemerintah. Jadi sekarang itu mendapat kompensasi untuk kontrak,"
Baca Juga
Anggota DPR dari Fraksi NasDem itu kemudian bercerita bahwa ia juga harus menghadapi kemacetan saat berangkat ke Senayan.
"Saya aja yang tinggalnya di Bintaro, itu macetnya tuh luar biasa. Ini udah setengah jam di perjalanan aja macet," kata Nafa.
Selain itu, dirinya juga membantah bahwa anggota DPR RI mendapat gaji hingga Rp158 juta per bulannya.
Adapun Wakil Ketua DPR Adies Kadir mengeluhkan bahwa gaji anggota terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap bulannya.
Namun Adies menuturkan, para anggota dewan sudah memaksimalkan pendapatan yang diterima di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.
Dia menegaskan sampai hingga kini gaji DPR berkisar Rp6 sampai Rp7 juta per bulan. Sedangkan sisanya adalah tunjangan. Adapun dia menyebut kenaikan hanya terjadi pada tunjangan pangan karena kondisi pasar yang tidak menentu.
"Tunjangan-tunjangan beras kami cuma dapat Rp12juta dan ada kenaikan sedikit dari Rp10 [juta] kalau tidak salah. Tunjangan-tunjangan lain juga ada kenaikan sedikit-sedikit, bensin itu sekitar Rp7 juta yang tadinya kemarin sekitar 4-5 juta sebulan," sebutnya kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).
Dia juga bergurau kenaikan tersebut karena Menteri Keuangan 'kasihan' dengan anggota DPR.
"Mungkin Menteri Keuangan juga kasihan dengan kawan-kawan DPR. Jadi dinaikkan dan ini juga kami ucapkan terima kasih dengan kenaikan itu," paparnya.